Anak Malas Belajar di Sekolah Tapi Rajin di Rumah?

04/02/10

Setelah mengenali pola belajar anak, sebagian dari para orang tua merasa terheran-heran dengan perilaku anak mereka yang semakin lama semakin tidak menyenangi proses pembelajaran itu sendiri, terlebih lagi di sekolah. Banyaknya tugas yang menumpuk, rutinitas yang membosan, hingga beragam alasan lain mungkin menjadi penyebabnya. Satu hal yang mungkin luput dari perhatian para orang tua adalah, bagaimana rasanya menjadi pelajar pada saat ini.

Ya, sebagai orang tua, kebanyakan dari kita pernah mengalami masa-masa sekolah dan pengalaman kita sendiri sering menjadi patokan bagaimana kita menilai sang buah hati. Tapi tahukah anda, membandingkan anak secara terus menerus akan menimbulkan dampak frustasi pada anak?
Sebagai generasi yang berbeda, sungguh sulit rasanya membayangkan kesulitan mereka untuk fokus dalam belajar. Andai kata anak anda adalah seorang pribadi yang menyukai kegiatan pembelajaran, coba perhatikan apakah ia lebih suka belajar secara otodidak daripada belajar di sekolah. Jika ternyata ya, mungkin bukan anak anda yang salah, juga bukan anda sendiri.

Rasanya sungguh tidak dewasa untuk terus menerus mencari siapa yang bersalah, jadi marilah kita mencoba untuk mencari solusinya. Hal terpenting yang menunjang semangat belajar adalah tantangan yang besar!
Jika anak anda lebih suka belajar secara otodidak, sarankan mereka untuk mempelajari bahan pelajaran di sekolah sebelum materi tersebut diajarkan di kelas dan rangkul mereka dengan segenap perhatian anda. Sebagai orang tua yang kreatif kita dapat menemukan banyak jalan sebagai tantangan belajar mereka, mulai dari hadiah kecil atas usaha mereka (bukan keberhasilan patokannya, tapi usaha), hingga bertanya tentang kemajuan pembelajaran mereka tanpa adanya nada memojokkan!

Ya, terkadang sebagai orang tua kita cenderung memiliki egoisme pribadi yaitu menginginkan agar anak kita adalah yang terbaik, yang paling hebat, dan yang paling membanggakan kita sendiri. Tapi, sadarkah kita kalau anak adalah berkat dan bukan merupakan alat?

Oleh karena itu, berhentilah membanding-bandingkan mereka dan cobalah untuk melihat potensi anak anda yang sesungguhnya, bukan hanya kekurangan dan kekalahan mereka dari anak-anak yang lain. Ingat, jangan sampai motivasi dan perhatian dari kita menjadi belenggu bagi mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP